Senin, 18 November 2019

Sesederhana Itu

Euforia Asian Games 2018 yang diadakan di Jakarta dan Palembang itupun telah aku rasakan. Para Atlet Indonesia yang berhasil menyumbang medali baik emas, perak maupun perunggu disanjung-sanjung dan di elu-elukan. Namun ada perasaan menggelitik di hati. Tiba-tiba sebuah cermin memantulkan bayangan diri. Sebuah pertanyaan krusial hadir, sejauh ini apa yang telah aku berikan buat Indonesia? atau paling tidak untuk lingkup terkecil yang ada dalam lingkunganku? atau yang lebih mikro lagi, karya buat diriku sendiri.

Itu adalah kegalauanku setahun yang lalu. Disaat aku masih sibuk dengan membarometerkan kesuksesan orang lain dengan diriku. namun kini berbeda, kini aku yakin bahwa setiap manusia yang diciptakan tidak ada yang sia-sia, semua mempunyai peran peradabannya sendiri-sendiri, begitu juga diriku. bahwa sejatinya peranku adalah menjadi seorang ibu, istri dan wanita. Ibu yang diamanahi tiga orang putra, yang InsyaAllah jika didik dengan baik akan menjadi generasi yang luar biasa. Mungkin bukan aku yang hadir di depan layar, aku cukup menjadi seseorang yang berada di balik panggung. tentu saja sama pentingnya dengan sosok yang akan berdiri di atas panggung.

Lalu sebuah nasehat lama hadir, "Jangan membandingkan dirimu dengan wanita lain, tapi bandingkanlah dirimu hari ini dengan hari-hari kemarin. Jika hari ini kamu lebih lebih baik berarti kamu beruntung."

Memang terkadang menjadi ibu yang bekerja di ranah domestik disebagian masyarakat kita masih termarginalkan, dianggap sosok yang hanya mengadahkan tangan. Namun sejatinya bekerja tak harus menjadi pegawai bukan? masih bisa menghasilkan uang meskipun dari dalam rumahnya. Apalagi di era serba digital seperti ini, menjual konten video atau tulisan pun atau olshop sangat mungkin menghasilkan pundi.

Dan akhirnya kunci sebuah rumah tangga bahagia adalah terletak di suasana hati sang Ibu. Jika ibu sudah selesai dengan dirinya, rasa berharga dan eksistensi diri yang terpenuhi maka akan menjadi salah satu pendorong seorang ibu yang bahagia. Ibu yang tahu untuk apa dia dihadirkan di tengah keluarganya. Wanita yang tahu apa perannya dan tau apa kontribusinya bagi masyarakat. Seorang istri yang tahu bahwa ketaatan kepada suaminya dijalan yang di ridhoi adalah bisa menjadi jalan-Nya menuju surga. Wahai ibu... janganlah kau bandingkan dirimu dengan berbagai keindahan wanita diluaran! karena sejatinya dirimu juga mempunyai peran yang sangat penting di dunia ini, untuk itulah dirimu dihadirkan di muka bumi. Bukankah Allah tidak akan menciptakan sesuatu tanpa maksud?




Tidak ada komentar:

Posting Komentar