Rabu, 24 Januari 2018

Laju kereta dan resolusi 2018

Bagi banyak orang punya mimpi adalah sebuah keharusan.
Tapi ada sebagian orang telah mengubur mimpinya dalam-dalam
hanya karena menganggap itu tak akan pernah terjadi,
dia memilih menyerah dan pasrah.


Bagi banyak orang mengejar mimpi
untuk mewujudkan nya jadi nyata adalah tantangan.
Dia sadar bahwa perjuangan itu tidak mudah
harus melalui proses yang panjang.
Tapi ada sebagian orang, mimpi hanya jadi angan-angan yang indah,
seperti bunga tidur, bangun lalu terlupa.


Bagi banyak orang mimpi adalah gairah hidup,
seperti pemuda yang sedang jatuh cinta dengan pujaan hatinya.
Tapi bagi sebagian orang mimpi seperti sang mantan,
yang harus dihindari, karena bisa bikin sakit hati.


Lalu aku ada di mana?
Di sebagian orang yang mewujudkan mimpinya atau
yang menyerah dengan mimpi-mimpi itu?


2017 banyak mimpi yang datang dan pergi.
Tapi di benakku masih ada yang menari-nari .
Dia asyik sekali mengganggu ku, menggedor pintu alam sadar ku,
mengintip ku di keheningan malam,
dan terkadang aku tergoda untuk menyapanya.


2018 jelas.., jelas sekali aku mau jadi apa…
Mimpi itu telah menjelma menjadi sosok yang mengagumkan,
dan aku terpesona dengannya.
Akan aku takhlukkan dia.
Meskipun meraih mimpi itu jalannya tak
seperti laju kereta, kencang tak peduli siapa di depan.
Lajunya tak selalu mulus,
terkadang dengan goncangan tapi dia tau ke mana arah yang akan dituju.
Di laju kereta ini kutulis semua resolusi. Bahwa hidupku butuh mimpi-mimpi.


*Dalam perjalanan kereta menuju Jogja*


2 komentar: