Senin, 22 Januari 2018



 AKU, DOAKU DAN JAWABAN DARI "NYA"


Namaku Dian Fajar Rahmahyani Aprilia. Biasa dipanggil Dian. Seperti namanya aku lahir di bulan April. Tidak usah sebut tahun ya..hehehe nanti ketahuan matangnya (kalau tidak mau di sebut tua). Aku termasuk pengikut aliran nikah muda. Meskipun dulu itu bukan cita-cita. Takdir mungkin lebih tepatnya.
Setelah lulus kuliah bulan berikutnya aku menikah. Kalau kata orang jawa, “tutup buku buka terop”.

Aku bukan dinikahi seorang pangeran yang ada dalam impianku, bukan, bahkan sosoknya tak pernah kukenal sebelumnya. Entah kenapa aku mau menerima pinanganya, mungkin sudah menjadi kehendak Allah. Setelah melakukan istikharah, berkonsultasi dengan sutradara kehidupan, yang menulis kisah hidupku, satu hal yang yang membuat aku percaya, yaitu mimpiku dan kenyakinanku bahwa dia bisa menjadi nahkoda dalam perahu pernikahan kami. InsyaAllah.

Setelah menikah, kami hijrah ke Aceh. karena sebelumya dia bekerja disana. Segala macam adaptasi aku lalui. Adaptasi menjadi seorang istri, adaptasi dengan budaya, kearifan lokal serta kulinernya dan yang paling susah adalah adaptasi dengan orang baru yang kini setiap hari bertemu, dengan dia, yang kini kusebut suami.
Hidup seatap dengan orang yang belum begitu kita kenal adalah bukan pekerjaan yang mudah. Ada banyak kebiasaan dan karakter yang terkadang membuat mood ku berubah. Meskipun ada banyak kebiasaan dan karakternya yang membuat aku berfikir dan belajar. Dari sinilah aku mulai tahu bahwa Allah pasti punya rencana, kenapa dia dijodohkan denganku adalah agar aku bisa belajar darinya. Ada banyak kelebihannya yang malah jadi kekuranganku. Subhanallah Allah tak pernah metakdirkan segala sesuatu dengan sia-sia. Ada banyak hikmah dan pelajaran bagi orang-orang yang mau berfikir.

Diawal-awal pernikahan kami, hidup kami sangat sederhana. Rumah masih kontrak dan satu-satunya kendaraan kami adalah sepeda motor yamaha. Maka kala itu ketika aku ditawari naik haji berdua dengannya aku kaget bukan main. Umumnya orang naik haji adalah orang yang sudah mapan hidupnya, sudah punya rumah paling tidak atau bahkan sudah punya kendaraan roda empat. sedangkan kami punya apa? tabungan pun tak begitu banyak. Bukankah naik haji membutuhkan uang yang tidak sedikit?

"Uangnya dari mana?", kataku kala itu.
"Bismillah, kita minta sama Allah!", jawabnya dengan mantap.

Bulan Desember kami menikah, Bulan Februari kami mendaftarkan diri untuk menunaikan haji. Modal uang pendaftaran hutang dari ibu mertua. Kala itu naik haji (tahun 2008) masa tunggunya hanya tiga tahun. jadi selama tiga tahun kami mengumpukan uang buat biaya haji dan bayar hutang pendaftaran. Alhamdulillh tahun 2011 kami benar-benar di panggil Allah untuk menjadi tamuNya.

Menjalankan rukun islam yang ke-5 bersama dengan seseorang yang spesial adalah hal paling berkesan dalam hidupku. Siapa yang tidak ingin berhaji? setiap muslim pasti sangat memimpikannya. Apalagi ditunaikan dengan pasangan. waow luar biasa.

Berthawaf bersama, lari-lari kecil antara bukit shafa dan marwa, melempar jumrah ula, wustha dan aqobah, mabit di mudzalifah mencari batu kerikil yang jumlahnya 21 butir. Melakukan safari religi ke jabal rahmah-tempat bertemunya nabi Adam dan Siti Hawa, laut merah dimana nabi Musa membelahnya dengan tongkatnya, Gua hira' tempat dimana Nabi Muhammad pertama kali menerima wahyu. dan masih banyak tempat2 religi yang pernah di sebutkan dalam Al-Quran dan shiroh nabi. Dan semua itu dilakukan bersama dengan pasangan, itu sesuatu hal yang sulit diungkapkan dengan tulisan.

Dari serangkaian prosesi haji, bagiku yang paling berkesan adalah saat di depan ka'bah aku bersimpuh, sambil melirik dia yang kusebut suami. Dulu doaku, aku ingin pasangan hidup yang bisa membawaku lebih dekat dengan Nya. Dan kini hal itu benar-benar terjadi.

Kini aku tahu, jika mencintai karena Allah kita tidak akan kecewa atau bahkan sakit hati.





#TantanganODOP1
#Onedayonepost
#ODOPbatch5


17 komentar:

  1. Salam kenal Dian Fajar Rahmayani Aprilia,
    Saya manggilnya apa nih,?
    Ibu, bunda, mba, teteh atau apa nih,? 😊😊😊😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga..
      Boleh apa saja yang penting ga mas heheheeh

      Hapus
    2. Salam kenal juga..
      Boleh apa saja yang penting ga mas heheheeh

      Hapus
  2. Ya Alloh semoga suatu hari nanti diundang ke sana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ya Allah.
      salam kenal mba.
      senang sekali mau berkunjung ke rumah hehehe

      Hapus
  3. Kisah mbak dian keren😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah..biasa ajah mba. bahkan ada yang kisahnya lebih keren dariku.
      terimakasih mba mau berkunjung. salam kenal

      Hapus
  4. Memulai membangun bahtera rumah tangga dari nol akan selalu menjadi cerita hidup yang paling berkesan ya mba..semoga selalu menjadi keluarga yang penuh berkah^^

    Salam kenal

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul banget mba..
      terimaksih banyak ya mba.
      doa yang sama buat mbak dan keluarga.
      salam kenal

      Hapus
  5. Wah... Semoga aku juga bisa ke sana.. 😍😍😍

    BalasHapus
  6. Salam kenal mba, Ahamdulillah...bisa menunaikan rukun islam kelima, semoga bisa menyusul menynaikan ibadah disana

    BalasHapus
  7. motornya kan suzuki

    BalasHapus