Sabtu, 14 April 2018

Tentang Dirimu



Aku tak tahu kamu sebenarnya terbuat dari apa? Ragamu terasa sangat istimewa. Setiap kamu hadir di depanku, jantungku pasti berdetak lebih kencang dari biasanya. Tatapan tajam seperti mata elang pasti membuat aku melayang sehingga hukum gravitasi yang ditemukan Newton menjadi tak berlaku lagi. Terkadang aku heran, aku seperti orang yang tak mengenali diri sendiri. Aku kacau dengan berbagai macam perasaan yang silih berganti, kadang senang, kadang sedih, kadang rindu yang tak menentu. Aku seperti berpenyakit dan kehadiran dirimu adalah obatnya. Dirimu seperti di batas dunia maya dan nyata. 


Sosokmu yang sederhana, dengan suara yang penuh wibawa telah memberikan daya pikat yang luar biasa. Kata-katamu bagaikan matra yang menyulap rinduku menjadi raib. Namun jujur, aku menikmati, aku suka dengan semua yang terjadi akhir-akhir ini. 


Namun harusnya kamu bertanggungjawab, hidupku yang semula tenang kini menjadi penuh gejolak. Berisik dengan kata-kata rindu yang menderu. Bayanganmu terkadang merubah fokusku, ketika aku belajar atau membaca buku. Aku seperti hidup di dunia imajinasi, hidup di dunia dongeng seperti seorang putri yang betemu pangerannya. Aku kehilangan orientasi yang selama ini aku pegang, aku kehilangan arah, aku linglung, aku binggung. 


Masihkan engkau ingat? Saat kita bertemu di kantin sekolah. Kamu membelikan aku sebuah makanan ringan yang banyak mengandung vetsin. Jajanan itu tidak aku makan, aku pajang di dinding kamarku. Bukannya aku takut menjadi bodoh, bukan, semua itu aku lakukan agar kenangan itu nyata di depan mata. Aku pandangi ketika aku hendak belajar, ketika aku mau berangkat ke sekolah. Hingga suatu hari makanan itu sudah tak berada lagi di tempatnya. 


Pernah suatu ketika sambil memandang lautan lepas kamu berseloroh tentang kisah seorang pria yang rela melakukan apapun untuk wanitanya. Kamu bercerita dengan penuh penghayatan. Aku jadi teringat sebuah film tentang kisah sepasang kekasih yang aku tonton tadi malam. Sebenarnya aku tak begitu mendengarkan ceritamu, aku lebih tertarik memandangi wajahmu. Angin pantai yang sesekali mengibaskan rambutmu dan mimik wajahmu saat bercerita adalah pemandangan yang tiada duanya. Sungguh aku telah terbuai dengan daya pikat dan pesonamu yang telah merubah sebagian besar duniaku.




#30dwc
#squad4
#Daya
#Day24

Tidak ada komentar:

Posting Komentar