Selasa, 27 Februari 2018

Uhud Dulu Dan Sekarang

Jabal Uhud atau bukit Uhud adalah sebuah tempat bersejarah bagi kaum muslimin. Disebut Pertempuran Uhud karena terjadi di dekat bukit Uhud yang terletak 4 mil dari Masjid Nabawi dan mempunyai ketinggian 1000 kaki dari permukaan tanah dengan panjang 5 mil. Tak seperti umumnya gunung di Madinah, Jabal Uhud seperti sekelompok gunung yang tidak bersambungan dengan gunung yang lain. Karena itulah penduduk Madinah menyebutnya dengan sebutan Jabal Uhud yang artinya 'bukit menyendiri'. 

Dahulu tempat ini menjadi saksi tentang kisah kepahawanan Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wasallam dan para sahabat untuk memperoleh tiket ke surga dengan menjadi seorang syuhada. Beliau bersama pengikutnya berjihad memperjuangkan kalimat Tauhid, di masa awal sejarah islam. 
Perang Uhud terjadi pada tanggal 7 Syawal tahun 3 Hijriah atau 22 Maret tahun 625 Masehi. Saat itu kaum muslimin yang dipimpin oleh Nabi Muhammad melawan kaum Qurais yang di pimpin oleh Abu Sufyan dan Khalid bin Walid. 

Perang Uhud merupakan perang balasan oleh kaum Qurais yang mengalami kekalahan pada perang sebelumnya yaitu perang Badar. Abu Sufyan dengan pasuknnya 3000 pasukan ( 3 kali lebih banyak dari kaum muslimin) menyerang kota Madinah. Jabal Uhud yang menjadi saksi kekalahan kaum muslimin karena ketidak disiplinan dalam mentaati startegi perang, tergiur dengan harta rampasan perang sehingga menewaskan seorang pejuang islam salah satunya Hamzah paman Rasulullah. Kini tempat itu berganti fungsi menjadi pasar. 

Dulu tahun 2011 saat kami kesana, jabal Uhud tidak begitu rame dengan kegiatan perdagangan. Namun kini, tempat yang dulunya sebagai jihad meraih tiket ke surga itu sekarang dipenuhi oleh orang yang mencari harta dunia. Banyak para pedagang menawarkan bermacam barang, mulai dari barang-barang kecil dan aneka peralatan hingga beragam bumbu masak khas asia yang populer di Pakistan, India dan Indonesia. Selain pedagang ada juga tukang potret keliling dan juga para pengemis yang berlalu lalang. 

Dibalik historis dan fenomena sekarang, jabal Uhud menyimpan sebuah keistimewaan. Kelak bukit ini adalah salah satu bukit di surga. sebagaimana sabda Nabi Muhammand, "Bukit Uhud ialah salah satu dari bukit-bukit yang terdapat di surga” (HR Bukhari).

Suatu ketika Rasulullah SAW bersama – sama Sayyidina Abu Bakar RA, Sayyidina Umar Al-Faruq RA, dan Sayyidina Utsman bin Affan RA. Setelah keempatnya sedang di puncak, terasa Gunung Uhud bergetar. Rasulullah SAW kemudiannya menghentakkan kakinya dan bersabda, “Tenanglah Wahai  Uhud. Di atasmu sekarang ialah Rasulullah seorang shiddiq dan dua yang kelak akan mati syahid.” Tak lama setelah tersebut Uhud berhenti bergetar. Demikianlah tanda kerinduan dan kegembiraan Uhud menyambut Rasulullah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar