Senin, 19 Februari 2018

ODOP Bagiku

ODOP adalah kepanjangan dari One Day One Post, satu hari satu kiriman. Jadi setiap hari harus menyetor tulisan minimal 300 kata yang di posting dalam sebuah akun blog. Dengan menggunakan aplikasi WhatApp sebagai sarana monitoring, aplikasi WhatsApp juga digunakan untuk mentransfer ilmu dan sarana untuk saling mengenal sesama anggota. Di WhatssApp, komunitas ini mempunyai 3 grup, satu grup besar ODOP, grup untuk setor tulisan dan grup kecil. Di ODOP anggotanya akan dibagi menjadi grup-grup kecil. Fungsi grup kecil ini adalah untuk membedah tulisan anggotanya.

Bukan hanya membuat tulisan setiap hari, di ODOP kita akan di berikan berbagai ilmu tentang kepenulisan. Setiap Senin dan Jumat ada materi tentang bergai macam Genre tulisan dan seluk beluknya. pembekalan tentang teknik menulis juga di berikan sebelum  membedah tulisan. Setiap anggota diharuskan memberikan krisan (kritik dan saran) untuk tulisan temannya. Dan di setiap pekan ada materi tantangan dan pasti ada yang dieliminasi. Anggota yang dieliminasi adalah yang dalam sepekan tidak menulis sebanyak 3 kali.

Semua orang bisa mengikuti komunitas ini. Baik perempuan ataupun laki-laki. Baik tua maupun muda. Baik Ibu rumah tangga seperti saya maupun yang berkerja di luar rumah. Dari berbagai macam profesi ada disini. Sehingga disini, aku merasa mendapat banyak suntikan dan ilmu. Bergaul dengan berbagai macam karakter orang dari berbagai macam suku dan daerah di Indonesia. Bahkan kalau tidak salah ada yang berada di luar negeri. Menyenangkan sekali bukan?

Awalnya tahu ODOP dari sebuah linimasa Facebook seorang teman yang membuka pendaftan ODOP Batch 5. Awalnya bertanya-tanya ini komunitas apa sih? Dari namanya One Day One Post pasti tiap hari harus menyetor tulisan. Seperti yang lagi booming di media sosial, ada yang One Day One Juz yang setiap hari membaca 1 juz misalnya. ada yang One Day One Status, setiap hari membuat status dan berbagai macam penggunaan istilah One Day.

Lalu mengapa aku memutuskan untuk bergabung dengan ODOP? Karena bagiku aku butuh sebuah wadah yang mampu menampung hobiku, yang memberikan banyak ilmu tentang dunia kepenulisan, yang memberikan suntikan semangat ketika sudah mulai bosan menulis. Yang bisa mengajariku menulis yang baik dan menarik. Yang bisa sedikit demi sedikit memperbaiki kesalahnku dalam menulis.

Dan taukah kamu, ternyata di ODOP aku dapatkan semua yang aku inginkan. Aku mendapat banyak ilmu. Berbagai macam ilmu tentang menulis dan tips-tipsnya. Bagaimana caranya menulis yang baik dan benar sesuai dengan PEUBI yang berlaku. Sedikit demi sedikit penulisanku mulai menuju ke jalan yang benar. Dulu menulis dengan singkatan adalah sesuatu yang biasa. Dulu menulis kalimat langsung masih banyak yang salah. Dulu aku tak tahu bahwa tulisan asing harus dimiringkan. Dan berbagai macam dosa-dosa yang tak terindentifikasi.

Di ODOP juga aku belajar bagaimana melatih konsistensi dalam menulis. Bergabung dengan sebuah komunitas yang memiliki kegembaran yang sama memang sangat membantu. Saling sharing, saling support. Boleh di kata di ODOP aku menemukan rumah yang baru.


#tantangan
#Pekan5
#ODOPBatch5
#oneDayOnePost

12 komentar:

  1. Yuk, senantiasa bersama belajar bagaimana melatih konsistensi dalam menulis. Sukses selalu, Mbak.

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. iyes mba..dan kita menjadi bagian dari rumah itu

      Hapus
  3. Rumah baru yang asyik dan berlimpah ilmu tentunya.
    Semangat ng-ODOP Mbak ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih mba.. rumah itu menjadi mengasyikkan salah satunya ada kamu ..#eeaa

      Hapus
  4. Sama, sehari saja tidak mampir di rumah keluarga baru, serasa ad ayang kurang

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya ya mba.. lama-lama sudah menjadi bagian hidup hehehe

      Hapus
  5. Kita belajar di group yang sama..semangatt

    BalasHapus